Sepenggal Kisah itu
Dari artikel sebelumnya, dari Pak mario teguh,yaitu oRang Bodoh vs orang pintar.
Pasti dah banyak ya buktinya, selain yang disebutkan di artikel tersebut.
Aku selalu salut dengan orang seperti itu.
Ternyata, orang sperti itu ada di sekitarku, dekat denganku.
Jangankan sekolah tinggi sampe S1, SMA pun tidak pernah sama sekali.
Hanya sampai tingkat SD.
Tapi berkat kegigihannya, Allah mengizinkan ia untuk sukses. ^_^
Begini ceritanya,di daerah dataran sunda, terdapat suatu keluarga yang sangat sederhana.
Lelaki itu tinggal bersama neneknya,karna Ibunya telah tiada.
Di usia 12 tahun,ia sudah menjadi piatu.
Yang seharusnya di usia itu masih bisa sekolah, Ia nekad merantau ke Ibu Kota.
Tinggal bersama Ayahnya, tapi tidak diperhatikan oleh orang tua.
1 tahun dia hanya main main di Ibu kota, tahun kedua ia baru mulai bekerja.
Tidak punya keahlian sama sekali, dengan modal kemauan yang keras, dia mulai bekerja.
Ya...bekerja sebagai kuli bangunan.
Tahun berganti tahun, hingga diusianya yang ke 20.
Ia sudah punya penghasilan yang lumayan. Dan sudah cukup untuk berumah tangga.
Ia belajar dari pengalaman. Mulai merintis karir di dunia bangunan.
Membawa serta keluarga barunya untuk hidup di Ibu kota.
Pastinya masih tinggal digubuk, yang selalu berpindah pindah.
Beberapa tahun kemudian, ia bisa membeli rumah. dan membeli tanah untuk di buat kontrakan.
Bukan tanpa kerja keras, itu adalah hasil kerja kerasnya.
belajar dan terus belajar, karna baginya hidup itu selalu belajar.
Di Usianya yang ke 34 tahun, Ia bersama Istrinya di Izinkan untuk menjadi tamunya.
Berangkat ke Tanah Suci, Alhamdulillah....
Ditinggalkan lah untuk sementara 2 anaknya yang masih kecil.
Setelah kepulangannya dari tanah suci, ternyata Allah menitipkan lebih banyak Rizki kepadanya
Hingga mempunyai Sebuah perusahaan Kecil dan kantor yang sederhana.
Punya beberapa Karyawan dari berbagai latar belakang pendidikan. ada yang tidak sekolah bahkan S1.
Dan orang menyebut pria itu sebagai kontraktor.
Ia selalu bersaing dengan rekan rekannya yang pendidikannya pasti lebih tinggi darinya.
Tapi dia bisa menghadapinya.
Itu lah sepenggal kisah seperti orang pintar dan orang bodoh.
Orang Pintarpun jadi karyawannya orang bodoh.
Pasti dah banyak ya buktinya, selain yang disebutkan di artikel tersebut.
Aku selalu salut dengan orang seperti itu.
Ternyata, orang sperti itu ada di sekitarku, dekat denganku.
Jangankan sekolah tinggi sampe S1, SMA pun tidak pernah sama sekali.
Hanya sampai tingkat SD.
Tapi berkat kegigihannya, Allah mengizinkan ia untuk sukses. ^_^
Begini ceritanya,di daerah dataran sunda, terdapat suatu keluarga yang sangat sederhana.
Lelaki itu tinggal bersama neneknya,karna Ibunya telah tiada.
Di usia 12 tahun,ia sudah menjadi piatu.
Yang seharusnya di usia itu masih bisa sekolah, Ia nekad merantau ke Ibu Kota.
Tinggal bersama Ayahnya, tapi tidak diperhatikan oleh orang tua.
1 tahun dia hanya main main di Ibu kota, tahun kedua ia baru mulai bekerja.
Tidak punya keahlian sama sekali, dengan modal kemauan yang keras, dia mulai bekerja.
Ya...bekerja sebagai kuli bangunan.
Tahun berganti tahun, hingga diusianya yang ke 20.
Ia sudah punya penghasilan yang lumayan. Dan sudah cukup untuk berumah tangga.
Ia belajar dari pengalaman. Mulai merintis karir di dunia bangunan.
Membawa serta keluarga barunya untuk hidup di Ibu kota.
Pastinya masih tinggal digubuk, yang selalu berpindah pindah.
Beberapa tahun kemudian, ia bisa membeli rumah. dan membeli tanah untuk di buat kontrakan.
Bukan tanpa kerja keras, itu adalah hasil kerja kerasnya.
belajar dan terus belajar, karna baginya hidup itu selalu belajar.
Di Usianya yang ke 34 tahun, Ia bersama Istrinya di Izinkan untuk menjadi tamunya.
Berangkat ke Tanah Suci, Alhamdulillah....
Ditinggalkan lah untuk sementara 2 anaknya yang masih kecil.
Setelah kepulangannya dari tanah suci, ternyata Allah menitipkan lebih banyak Rizki kepadanya
Hingga mempunyai Sebuah perusahaan Kecil dan kantor yang sederhana.
Punya beberapa Karyawan dari berbagai latar belakang pendidikan. ada yang tidak sekolah bahkan S1.
Dan orang menyebut pria itu sebagai kontraktor.
Ia selalu bersaing dengan rekan rekannya yang pendidikannya pasti lebih tinggi darinya.
Tapi dia bisa menghadapinya.
Itu lah sepenggal kisah seperti orang pintar dan orang bodoh.
Orang Pintarpun jadi karyawannya orang bodoh.
Komentar
Posting Komentar